Tidak seperti pesantren pada umumnya, tidak ada suara candaan ataupun lantunan suara ayat-ayat suci, yang terlihat hanyalah beberapa santri yang menggerak-gerakan tangannya di atas Al Qur'an. Pemandangan inilah yang setiap hari mewarnai Pesantren Tunarungu Jamhariyah di Dusun Grogolan, RT.04/RW.25 Umbulmartani, Kec. Ngemplak, Kabupaten Sleman, DIY. Pesantren ini Kurang lebih menaungi sebanyak 40 santri tunarungu dan 200 santri non mukim, dengan mayoritas dari mereka adalah dhuafa usia 5-13 tahun. Di tengah keterbatasan fasilitas dan minimnya biaya oprasional, tak mengurungkan niat mereka untuk menjadi tahfidz. Meskipun belajar dengan jumlah Al Qur'an yang terbatas mereka tetap memiliki letupan semangat untuk istiqomah menghafal.
Semangat dan antusias terlihat di wajah mereka, tadarus mengguanakan bahasa isyarat merupakan aktivitas yang biasa dilakukan santri tunarungu pesantren Jamhariyah. di sana santri tunarungu dikenalkan al quran menggunakan metode isyarat. Saat ini aktifitas belajar masih bersifat seadanya dengan mengfungsikan bangunan Joglo tua yang belum memada sebagai pusat kegiatan belajar dan dengan jumlah Al Qur'an yang terbatas. Tidak ada patokan biaya bagi orang tua yang menitipkan anaknya di sini, ditambah lagi usia pesantren ini yang masih sangat muda menjadikan minimnya biaya untuk memenuhi perlengkapan belajar . Coba sejenak kita bayangkan bagaimana mereka tetap memiliki semangat belajar di tengah keterbatasan prasarana ? tentu hal ini tidaklah mudah.
Para asatidz dan tenaga pengajar selama ini sudah berusaha memberikan pendidikan terbaik dengan penuh kesabaran untuk menjadikan santri tunarungu sebagai penghafal al quran. Selama ini mereka berusaha mencari bantuan dana untuk kelancaran program. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan santri, asatidz memberdayakan hasil kebun miliknya untuk dapat mendanai segala kegiatan yang ada di pondok Jamhariyah, meskipun demikian sumbangan dana dari para asatidz belumlah cukup untuk menutupi seluruh kebutuhan santri. Donatur yang dermawan, semangat mereka dalam menghafal Al Qur'an tentu harus kita berikan dukungan, sebab menghafal al quran bukanlah hal mudah, perlu ketekunan dan kesabaran yang tinggin.
Dalam ikhtiarnya melalui penggalangan donasi ini Pesantren Jamhariyah akan menggunakan dana yang terkumpul untuk membeli Al Qur'an bahasa isyarat, agar bisa mencukupi kebutuhan belajar para santri tunarungu. Dana yang terkumpul juga akan dialokasikan untuk pembangunan fasilitas belajar santri tunarungu yang selama ini masih mangkrak dalam penyelesaiannya karena terkendala biaya. Saat ini Pesantren Jamhariyah membutuhkan dana Rp. 600.000.000 untuk menyediakan Al Qur'an bahasa isyarat dan fasilitas belajar. #OrangBaik mari kumpulkan pahala jariyah melalui senyum mereka dengan Sodaqoh Al Qur'an. Yuk bantu mereka untuk mewujudkan impan. Selain dengan cara berdonasi, #orangbaik juga bisa membagikana tautan ini kepada rekan-rekan sekitar agar bisa ikut membantu.
Tidak ada halangan bagi tunanetra, tunadaksa, orang sakit, dan kalian semua untuk makan bersama dari rumah kalian, rumah bapak kalian atau rumah ibu kalian …” (Surat An-Nur ayat 61).
"Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amal perbuatannya, kecuali 3 hal : sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shaleh yang selalu mendoakannya" (HR. Muslim)
Legalitas
Nama Yayasan |
: |
Bantu Beramal Bersama |
Izin KEMENKUMHAM |
: |
AHU-0009568.AH.01.04.Tahun 2024 |
Izin Kemenkeu (NPWP) |
: |
19.875.390.7-542.000 |
Izin NIB |
: |
2706240049522 |
Izin Domisili |
: |
140/IV/2023 |
Izin Dinsos |
: |
846/564 |