Saat Pak Mubarok menjajakan balonnya, suaranya yang lirih terdengar memanggil, "Balon... balon...! Ayo balon warna-warni untuk anak-anak tercinta!" Setiap balon yang ia tawarkan adalah cerminan tekad seorang suami yang ingin memberi kebahagiaan, meski ia sendiri sering diabaikan oleh dunia.  Bayangkan perjuangan seorang suami berusia 42 tahun yang setiap hari harus mengesot sejauh 14 kilometer untuk menjual balon di jalanan demi menafkahi keluarganya.Keuntungan yang ia dapatkan hanya cukup untuk menyambung hidup sehari-hari, namun semangatnya tak pernah pudar. Dengan kondisi cacat sejak lahir, ia tak bisa berjalan normal seperti kita. Kulit kakinya kerap terluka akibat bergesekan dengan aspal, kerikil, atau bahkan pecahan kaca. Lebih dari itu, ia sering menjadi bahan ejekan, disebut "orang gila" oleh mereka yang tak memahami beratnya beban hidupnya. Namun, ia tak pernah menyerah. Di tengah semua keterbatasannya, ia tetap menjaga shalat lima waktunya, membuktikan keteguhan iman yang luar biasa dan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga.

Saat ini, kami ingin membantu beliau untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak. Dana sebesar 20.000.000 rupiah akan dialokasikan untuk membeli kursi roda yang sesuai dengan kebutuhannya, modal usaha agar ia bisa mendapatkan penghasilan yang lebih baik, serta biaya pengobatan untuk memulihkan luka-luka di kakinya. Dengan dukungan dari #OrangBaik, kita dapat meringankan perjuangan berat yang selama ini ia jalani seorang diri.

Mari bersama kita ulurkan tangan untuk membantu saudara kita yang difabel. Rasulullah SAW bersabda, "Sedekah tidak akan mengurangi harta." Keutamaan berbagi kepada mereka yang benar-benar membutuhkan akan menjadi pahala yang mengalir tak terputus. Yuk, jadi bagian dari perubahan ini! Setiao rejeki dari #OrangBaik adalah segalanya bagi beliau. Semoga Allah SWT membalas setiap kebaikan #OrangBaik dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Legalitas