"Kami wudhu, mandi, dan minum dari air sungai ini. Airnya keruh, dan kami sering sakit perut karena hampir tiap hari menggunakan air sungai ini untuk minum dan memasak," ujar salah satu warga dengan nada prihatin. Air bersih adalah barang langka bagi warga Kampung Bandungsari, Desa Calincing, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi. Sebanyak kurang lebih 153 warga di kampung ini harus mengandalkan air sungai Cibangoak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti mandi, buang air besar, mencuci pakaian, wudhu, bahkan minum dan memasak. Sayangnya, air sungai ini keruh dan penuh risiko kesehatan. Tidak ada pilihan lain bagi mereka. Membeli air bersih bukanlah solusi yang mudah, karena harga air yang tinggi sangat memberatkan bagi warga yang mayoritas bekerja sebagai buruh tani harian.
Kampung ini termasuk daerah rawan kekeringan, terutama saat musim kemarau tiba. Sudah hampir 4 bulan warga kesulitan mendapatkan air bersih. Sumur-sumur yang mereka gali belum mampu memberikan air yang cukup, terutama saat musim kemarau, sumur-sumur ini kering, dan warga hanya bisa mengandalkan air dari sungai yang keruh. Setiap hari, warga harus bersusah payah menempuh perjalanan jauh hanya untuk mendapatkan 2-3 jerigen air. Mereka harus melewati jalanan yang menanjak, menurun, dan terjal. Mak Latipah, seorang wanita lanjut usia, harus berjalan dengan tertatih-tatih dibantu tongkatnya, tiga kali sehari, hanya untuk mengambil air yang sangat dibutuhkan untuk minum dan memasak. Begitu juga dengan Mak Minacih, yang setiap harinya membawa ember kecil untuk mengambil air di sungai.
Bisa Anda bayangkan perjuangan keras mereka hanya untuk mendapatkan air? Sampai kapan mereka harus terus merasakan kesulitan ini? Penyakit diare dan penyakit kulit menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka. “Semoga kami bisa punya sumber air bersih buat wudhu agar gak gatal-gatal,” harap seorang warga dengan penuh harapan. Untuk memenuhi kebutuhan air warga Kampung Bandungsari, diperlukan pipanisasi sepanjang 1.000 meter. Rencananya, aliran pipa ini akan bermuara di sebuah penampungan besar, lalu dialirkan ke setiap rumah warga, sehingga mereka tidak lagi harus bergantung pada air sungai yang keruh. Mari kita sisihkan sebagian rezeki untuk bersedekah air, membantu mengakhiri krisis air warga pelosok Sukabumi, dan meraih pahala jariyah yang abadi. Bantuan dari pihak berwajib hingga saat ini belum terwujud. Maka dari itu, mari kita bergandengan tangan untuk menyelamatkan saudara-saudara kita dari krisis air ini. Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah apa yang paling engkau sukai?” Beliau menjawab, “Sedekah air.” (HR. Abu Daud, no. 1679 dan An-Nasai, no. 3694; 3695; Ibnu Majah, no. 3684).
Legalitas
Nama Yayasan |
: |
Bantu Beramal Bersama |
Izin KEMENKUMHAM |
: |
AHU-0009568.AH.01.04.Tahun 2024 |
Izin Kemenkeu (NPWP) |
: |
19.875.390.7-542.000 |
Izin NIB |
: |
2706240049522 |
Izin Domisili |
: |
140/IV/2023 |
Izin Dinsos |
: |
846/564 |